Penjelasan Sistem Zoom Pengawas TKA Utama dan Prosedur Lainnya!

Tes Kompetensi Akademik (TKA) Utama kini kembali menjadi perhatian besar di kalangan sekolah, terutama bagi jenjang SMA dan SMK. Ujian yang dilaksanakan selama dua hari ini menjadi salah satu momen penting dalam rangkaian asesmen nasional. Sementara itu, untuk jenjang SD dan SMP, TKA hanya berlangsung satu hari dengan mata pelajaran terbatas pada Bahasa Indonesia dan Matematika.

Pelaksanaan TKA Utama tahun ini dinilai berjalan lancar, meskipun tetap ada beberapa kendala kecil yang wajar terjadi dalam kegiatan berbasis sistem daring (online). Namun, yang menarik perhatian justru bukan hanya soal teknis ujian, melainkan bagaimana pelaksanaan Zoom Pengawas diatur dan diterapkan dalam sistem pengawasan daring yang begitu ketat.

1. Prosedur dan Aturan Penting dalam TKA

Setiap sekolah memiliki tanggung jawab untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dalam web resmi TKA. Dari aktivasi akun proktor hingga jadwal rilis token, semuanya sudah diatur secara terperinci. Proktor menjadi peran utama dalam memastikan jalannya ujian, sementara teknisi memastikan tidak ada kendala teknis yang menghambat proses.

Namun, hal yang paling krusial adalah tata tertib pengawasan. Peserta dilarang membawa gadget, bahkan sekadar ponsel pribadi, kecuali untuk keperluan tertentu seperti Zoom pengawasan yang dijalankan oleh pengawas, bukan siswa. Beberapa kasus sempat terjadi, salah satunya peserta yang melakukan siaran langsung di TikTok saat ujian berlangsung. Pelanggaran seperti itu tergolong fatal dan dapat berdampak pada proktor maupun peserta yang terlibat.

2. Pengaturan Ruang dan Posisi Peserta

Sebelum pelaksanaan dimulai, sekolah perlu menyiapkan ruang ujian dengan pengaturan tempat duduk yang sesuai daftar hadir. Setiap laptop peserta diberi nomor agar pengawas mudah mengenali posisi dan identitas peserta. Nomor urut ini juga membantu pengawas memantau apabila terjadi dugaan pelanggaran.

Selain itu, kartu peserta wajib ditempel di meja, dan setiap peserta menghadap ke arah kamera Zoom. Penggunaan kamera eksternal menjadi solusi terbaik agar tampilan ruang bisa terekam secara menyeluruh — baik peserta maupun pengawas. Proktor dan teknisi tidak perlu tampil di layar karena fokus utama adalah peserta dan pengawas yang sedang bertugas.

3. Sistem Zoom Pengawas

Bagian yang paling menarik dari pelaksanaan TKA Utama adalah Zoom Pengawas. Banyak yang mengira pengawas akan selalu hadir melalui Zoom di setiap sesi, padahal kenyataannya tidak selalu begitu. Setiap pengawas hanya mengikuti Zoom sesuai jadwal yang tertera di kartu login pengawas.

Link Zoom biasanya didapatkan langsung dari kartu login yang dibawa pengawas ke sekolah. Dari situ, pengawas akan mengetahui grup WhatsApp resmi dan tautan Zoom yang digunakan selama ujian. Meski Zoom mungkin hanya berlangsung di satu sesi, pengawas tetap berkewajiban hadir di sekolah selama hari tugasnya sesuai surat dari dinas pendidikan.

Pada saat Zoom dimulai, pengawas wajib menunjukkan kartu login untuk verifikasi identitas oleh penyelia. Kamera diarahkan ke arah peserta dan sebagian menampilkan pengawas. Tujuannya agar penyelia dapat memantau langsung kondisi ruang ujian — memastikan tidak ada peserta yang membawa alat terlarang atau berperilaku mencurigakan.

Untuk menjaga ketenangan ruang ujian, pengawas dianjurkan menggunakan headset agar komunikasi dengan penyelia tidak mengganggu peserta. Jika Zoom dilakukan melalui HP, sebaiknya menggunakan tripod agar posisi kamera stabil dan sudut pandang tetap jelas.

4. Pengelolaan Dokumen dan Administrasi

Selain pengawasan, administrasi juga menjadi aspek penting dalam pelaksanaan TKA. Semua dokumen seperti daftar hadir, berita acara, dan fakta integritas harus diunggah dalam format JPG ke sistem web TKA. Jika ada kesalahan unggah, dokumen dapat dihapus atau ditimpa dengan versi terbaru.

Untuk laporan internal sekolah, proktor biasanya juga membuat daftar hadir pengawas dan teknisi secara manual dengan kop sekolah resmi. Dokumen ini menjadi bukti pelaksanaan untuk laporan dana BOS maupun arsip administrasi pendidikan.

5. Kendala dan Solusi di Lapangan

Secara umum, pelaksanaan TKA berjalan lancar. Kendala teknis yang muncul umumnya bersifat ringan seperti login gagal atau laptop mati tiba-tiba. Namun, antisipasi tetap harus dilakukan dengan menyediakan listrik cadangan seperti genset, mengingat ada daerah yang sempat mengalami pemadaman saat ujian berlangsung.

Sekolah juga disarankan menyiapkan komputer cadangan agar pelaksanaan tetap berjalan meski salah satu perangkat bermasalah. Jika status peserta belum “selesai” di sistem proktor padahal sudah mengerjakan, menu force close akan otomatis aktif menjelang akhir sesi untuk menutup ujian secara manual.

BACA JUGA: Tugas Proktor TKA Utama, Ada 3 Menu Baru Yang Wajib Dikerjakan!

Kesimpulan

Dari keseluruhan pelaksanaan TKA Utama, dapat disimpulkan bahwa kunci keberhasilan bukan hanya pada kesiapan teknis, tetapi juga pada kedisiplinan mengikuti aturan, koordinasi antarperan (proktor, teknisi, pengawas), serta pemahaman mengenai mekanisme Zoom Pengawas.

Sistem Zoom ternyata tidak sekadar formalitas, melainkan bagian penting dari pengawasan digital yang menjamin integritas ujian. Dengan persiapan matang dan kerja sama antar pihak, pelaksanaan TKA bisa berlangsung lancar, tertib, dan bebas dari kendala berarti.

Bagi sekolah-sekolah yang akan melaksanakan gelombang berikutnya, pengalaman ini bisa menjadi panduan berharga agar setiap tahap TKA — mulai dari setting tempat, pengawasan Zoom, hingga pengunggahan dokumen — berjalan sempurna tanpa hambatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button