Dedi Mulyadi Tegaskan Pabrik Deli di Karawang Jadi “Peluang Jangka Panjang” Bagi Talenta Lokal, Bukan Sekadar Investasi Asing

Karawang – Seremoni groundbreaking Pabrik Deli Indonesia yang digelar di Artha Industrial Park, Karawang, pada 26 November lalu menjadi sorotan besar publik. Bukan hanya karena nilai investasinya yang fantastis mencapai Rp 2,25 triliun, tetapi juga karena pernyataan tegas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menyebut bahwa kehadiran PT. Deli Group Indonesia harus menjadi momentum transformasi talenta lokal.
Dalam sambutannya, Dedi menegaskan bahwa kehadiran Deli di Karawang “bukan hanya investasi modal asing, tetapi juga peluang penting untuk mempercepat pengembangan talenta manajerial Indonesia.” Menurutnya, masyarakat tak boleh hanya menjadi penonton atau tenaga kerja biasa, tetapi harus berani naik kelas untuk menduduki posisi profesional dan strategis.
Pabrik Terintegrasi Terbesar Deli di Asia Tenggara
Proyek pabrik raksasa ini akan berdiri di atas lahan sekitar 8,2 hektare dengan luas bangunan sekitar 12 hektare, mencakup fasilitas produksi, pergudangan, hingga logistik. Pabrik ini diproyeksikan menjadi salah satu basis manufaktur terintegrasi terbesar Deli di kawasan Asia Tenggara.
Pembangunan dijadwalkan dimulai pada kuartal pertama 2026 dan ditargetkan beroperasi pada 2027, memberikan dorongan signifikan bagi ekosistem industri lokal. Deli memprediksi fasilitas ini mampu menyerap sekitar 3.000 tenaga kerja, sekaligus menciptakan multiplier effect untuk sektor makanan-minuman, transportasi, akomodasi, ritel, hingga pendidikan.
Dedi Mulyadi: “Pabrik Bukan Mesin Cetak Uang, Tapi Penggerak Ekonomi”
Pernyataan Dedi menjadi pusat perhatian dalam acara tersebut. Dalam pidatonya, ia mengatakan:
“Pabrik itu bukan mesin pencetak uang. Pabrik adalah tempat produk dibuat dan ekonomi digerakkan. Negara harus memastikan bahwa pengembangan industri mendapat dukungan yang tepat.”
Ia menekankan bahwa keberadaan pabrik harus menjadi sarana membangun kesejahteraan dan peningkatan kapasitas manusia. Oleh karena itu, ia mendorong warga Jawa Barat, terutama pelajar dan generasi muda, untuk tidak berhenti sebagai konsumen atau pekerja, tetapi bertransformasi menjadi produsen dan manajer.
Dedi menilai, dengan masuknya investasi besar seperti Deli, kesempatan bagi talenta lokal untuk mengisi posisi manajerial semakin terbuka luas. Namun kesempatan itu hanya bisa diraih jika masyarakat meningkatkan keterampilan, literasi teknologi, dan daya saing global.
Program Pengembangan Talenta: 1.500 Pelajar Disiapkan untuk Jadi Kader Industri

Sebagai bentuk dukungan nyata terhadap transformasi talenta, Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan program khusus. Pemerintah akan membiayai:
- 1.000 lulusan SMP untuk melanjutkan pendidikan di SMK industri,
- 500 mahasiswa D3/politeknik di bidang teknik dan teknologi informasi untuk dipersiapkan menjadi calon kader manajerial masa depan.
Langkah ini diyakini mampu menjawab kebutuhan industri sekaligus memastikan tenaga kerja lokal siap bersaing di sektor manufaktur modern.
Selain itu, pemprov juga menekankan peningkatan layanan perpajakan, perbaikan infrastruktur industri seperti jalan, jembatan, pencahayaan, dan keamanan untuk mendukung iklim investasi yang lebih kondusif.
Deli Fokus pada Rantai Pasok Lokal dan Teknologi Hijau
Managing Director Deli Manufacturing Company, Mr. Huang, menjelaskan bahwa perusahaan akan mengembangkan manufaktur lokal yang terintegrasi dengan rantai pasok Indonesia. Deli berkomitmen untuk berbagi teknologi, meningkatkan investasi R&D, serta menerapkan konsep produksi ramah lingkungan dan efisiensi energi.
Selain memperkuat kapasitas produksi alat tulis dan perlengkapan kantor untuk pasar Indonesia, kehadiran pabrik ini juga menjadi strategi PT. Deli Group Indonesia memperkuat daya saing di kawasan Asia Tenggara.
Momentum Baru untuk Industri Jawa Barat
Dengan visi menciptakan produk unggul dan melayani pelanggan global, Deli menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang di pasar alat tulis dan perkantoran. Kehadiran pabrik baru ini tidak hanya menambah kapasitas produksi lokal, tetapi juga mempercepat transfer teknologi dan membuka peluang karier lebih luas bagi masyarakat.
Namun yang paling menarik dari seluruh rangkaian acara adalah pesan kuat dari Dedi Mulyadi. Menurutnya, pembangunan pabrik Deli harus menjadi momentum emas:
“Warga Jawa Barat tidak boleh hanya menjadi pekerja. Kita harus menjadi produsen, inovator, dan manajer. Investasi ini adalah peluang jangka panjang yang harus kita manfaatkan.”
Pernyataan tersebut menjadi sinyal bahwa industrialisasi di Jawa Barat sedang memasuki babak baru—di mana pengembangan manusia menjadi fokus utama, bukan semata investasi modal.





