3 Cara Merayu Facebook 2025 Agar Cepat Dapat Monetisasi

Bagi para kreator Facebook, mendapatkan undangan monetisasi adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu. Namun di balik semangat itu, banyak juga yang mulai merasa lelah. Sudah upload konten setiap hari, konsisten berbulan-bulan, tapi undangan monetisasi tak kunjung datang. Sementara di sisi lain, banyak yang sudah menerima gaji jutaan dari Facebook. Kenapa bisa begitu? Ternyata bukan sekadar soal konsistensi, tetapi juga strategi. Ada tiga cara “merayu” Facebook agar akun cepat dilirik dan mendapatkan undangan monetisasi di tahun 2025 ini.

1. Buat Konten yang 100% Original, Tanpa Banyak Campuran

Kata “original” sering terdengar sepele, padahal inilah faktor paling penting yang menentukan seberapa cepat akunmu dilirik Facebook. Banyak kreator yang salah paham. Mereka mengira cukup merekam dengan kamera sendiri, lalu mengunggah ke Facebook, maka sudah dianggap original. Padahal tidak sesederhana itu.

Originalitas berarti konten tersebut murni hasil karya kamu tanpa terlalu banyak campuran dari luar — seperti musik berlisensi, efek berlebihan, atau tulisan besar yang menutupi wajah. Jika kamu menggunakan musik berhak cipta atau efek dari pihak ketiga, nilai keaslian kontenmu bisa turun drastis.

Coba mulai dari video sederhana: rekam langsung dengan ponsel, edit seperlunya tanpa tambahan berlebihan, dan biarkan suara aslimu terdengar jelas. Facebook lebih menyukai konten “bersih”, karena sistemnya bisa dengan mudah mengenali mana video orisinal dan mana yang dianggap “campuran”.

Jadi, kunci pertama agar cepat dimonetisasi adalah buat video sesederhana dan seoriginal mungkin. Tidak perlu efek yang mencolok, tidak perlu musik penuh hak cipta. Cukup tampilkan cerita, ekspresi, dan suara aslimu.

2. Jangan Buat Konten Terlalu Panjang, Main di 20–30 Detik Saja

Durasi juga jadi penentu besar dalam algoritma Facebook. Banyak kreator baru berpikir makin panjang video, makin bagus. Padahal justru sebaliknya. Untuk akun yang belum punya banyak pengikut, durasi panjang bisa jadi bumerang.

Sistem Facebook menilai performa video dari berapa lama orang menonton sebelum mereka scroll. Jika video kamu berdurasi 60 detik, tapi rata-rata penonton hanya bertahan 5 detik, maka algoritma akan menilai kontenmu “kurang menarik” dan berhenti menyebarkannya lebih luas.

Solusinya, buat konten pendek tapi padat. Idealnya 20–30 detik. Pastikan pesan utama sudah tersampaikan sebelum penonton kehilangan fokus. Dengan begitu, peluang penonton menonton sampai akhir akan lebih besar, dan Facebook akan menganggap video kamu layak direkomendasikan ke lebih banyak orang.

Kreator besar pun memulai dari konten pendek. Setelah engagement naik dan audiens stabil, barulah bisa bereksperimen dengan durasi yang lebih panjang.

3. Fokus pada Video, Kurangi Upload Foto

Facebook kini semakin memprioritaskan video dibandingkan foto. Hal ini terlihat jelas dari sistem distribusi konten dan cara algoritma menilai aktivitas kreator. Karena itu, jika kamu masih sering mengunggah foto lebih banyak daripada video, bisa jadi ini alasan akunmu belum dilirik untuk monetisasi.

Cobalah pakai rasio minimal 3:1 atau 5:1, artinya setiap kamu upload 3–5 video, baru boleh upload 1 foto. Video lebih mudah dibaca oleh sistem sebagai bentuk “aktivitas kreator”, sedangkan foto cenderung dianggap konten biasa.

Jika ingin membangun branding lewat foto, tetap boleh dilakukan, tapi pastikan porsi video jauh lebih besar. Konten video-lah yang menunjukkan kreativitas dan orisinalitasmu sebagai pembuat konten.

baca juga: 4 Cara Membuat Konten AI di Facebook Agar Dolar Nempel Terus

Kesimpulan

Mendapatkan undangan monetisasi di Facebook 2025 bukan hal mustahil, tapi butuh strategi yang tepat. Kuncinya bukan hanya rutin upload, tapi tahu apa yang disukai algoritma dan sistem Facebook.

Kalau tiga hal tersebut diterapkan secara konsisten, besar kemungkinan undangan monetisasi akan datang lebih cepat dari yang kamu kira. Jadi, bukan Facebook yang tak adil, mungkin hanya cara kita yang belum tepat. Saatnya ubah strategi, dan biarkan algoritma Facebook jatuh cinta pada kontenmu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button